[Event] Happy Mommy, Healthy Baby

Silakan perhatikan frase berikut: Happy Mommy, Healthy Baby. Kalau ditelaah lebih dalam, kepikiran, nggak, kenapa “mommy”-nya duluan? Bukankah “baby” lebih “penting”? Kewajiban utama ibu, kan, memastikan anaknya sehat dan bahagia? Harusnya anak dinomorsatukan, dong? Nah, the fact is, mommy needs to be happy in order to ensure baby is healthy.


 Ini, nih, yang jadi topik acara gathering Happy Mommy, Healthy Baby bersama Transpulmin – Kamillosan. As usual, undangan datang dari Mommies Daily untuk menghadiri acara ini.  Acaranya diadakan di Hong Kong Cafe, 30 Mei lalu. Pas banget, karena saya masih menyusui. Di acara ini dibahas problem-problem selama kehamilan dan menyusui dengan narasumber Anna Surti Ariani dan dr. Elizabeth Yohmi, SpA. Inti dari acara ini, sih, pentingnya menjaga ibu tetap bahagia dan PD selama hamil dan menyusui untuk menghindari masalah psikologis dan fisik anak di kemudian hari.

Sesi pertama, Anna Surti Ariani, Spsi, Msi, Psi menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga kondisi psikologis ibu. Fokusnya terutama di masa hamil dan menyusui. Ternyata, bila ibu depresi, ada kemungkinan anaknya kelak akan mengalami gangguan psikologis. Gimana nggak, yang merawat dan membesarkan anak, kan, ibu. Bila ibunya sendiri sudah mengalami gangguan psikologis, biasanya akan kurang dalam memonitor anak. Akibatnya, saat remaja anaknya rentan mengalami gangguan psikis. Oh, the horror… Dari tadi ngomongin gangguan psikologis, sebenarnya kayak apa, sih, gangguan psikologis itu? Umumnya, orang yang mengalami gangguan psikologis akan mengalami perubahan dalam pola kegiatan hariannya. Misalnya, pola makan berubah, atau pola tidur berubah. Bila perubahan pola ini terjadi lebih dari dua minggu berturut-turut, boleh curiga ini tanda depresi. Jangan sampai, ya. Segera kenali akar masalahnya dan deal with it.


Lalu, gimana, sih, supaya nggak depresi? Ya, stay happy, dong. Easier said than done, perhaps. But I firmly believe that you can decide to be happy. Soalnya, nih, kalau mau dwell on the past, mikirin semua problem dan kesalahan di masa lalu, ya bakalan depresi terus. Move on, move forward. Begitu kita memutuskan untuk bahagia, pastinya kita akan melakukan yang perlu dilakukan untuk menjadi bahagia; and then we will be. A little bit like self-fulfilling prophecy 🙂 Resep yang juga cukup jitu untuk bahagia menurut saya juga adalah nrimo. Bukan berarti settling, ya. Lebih ke memaknai apa yang dimiliki sebagai “cukup”. To achieve this, you also need to be grateful 🙂 Kalau Mbak Nina sendiri kemarin mengilustrasikan bahagia itu tercapai bila sehat, percaya diri, tercukupi, dan bersyukur. Hmmm… Consult your checklist, have you ticked off all of those?


Sesi kedua pembicaranya adalah dr. Elizabeth Yohmi, SpA yang juga merupakan ketua SATGAS ASI. Kebayang, dong, pasti fokus bahasannya adalah soal menyusui. Ternyata, banyak juga problem-problem selama menyusui yang ujung-ujungnya adalah problem psikologis. Misalnya, nih. “ASI nggak lancar”. Ini, mah, keluhan langganan ibu menyusui. Apalagi yang baru pertama kali punya bayi. Dalam menyusui, intinya percaya diri aja. Kalau kita PD, hormon oksitosin akan terstimulasi. Nah, hormon ini yang bikin ASI lancar. Supaya jadi PD, jangan lupa juga untuk ikutkan support system yang ada. Buat saya, sih, dukungan suami itu yang terpenting. Saat masalah-masalah menyusui seperti lecet, mastitis atau problem pelekatan muncul, kita jadi lebih tenang menghadapinya bila punya support system yang mendukung. Bayangin, kalau lagi sakit-sakit karena lecet, terus suami atau ortu malah ikutan panik dan malah nyuruh minum pakai botol, kita pasti makin stress, akibatnya ASInya malah macet. Tambah lagi problemnya.

Lecet saat menyusui juga bisa jadi momok bagi ibu menyusui. Syukurnya, sampai saat ini hampir nggak pernah ngalamin lecet yang parah gitu. My sister did, though. And it was horrible! Maksudnya, saya sebagai pihak luar yang ngeliat aja rasanya ngilu-ngilu. Lecet saat menyusui sebenarnya bersumber dari pelekatan yang kurang pas. Ini yang mesti dibenerin supaya lecetnya nggak berkelanjutan. In the mean time, untuk meredakan sakit akibat lecet bisa pakai Kamillosan.


Serunya ikut acara begini salah satunya adalah kita bisa tanya-tanya sama narasumber yang datang. Lumayan, kan, konsultasi gratis 😀 Mana Mbak Nina dan dr. Elizabeth baik banget, mau jawabin pertanyaan-pertanyaan peserta yang hadir. Setelah acara selesai, masih ada games juga dan banyak hadiah. Fun! Well done, Transpulmin & Kamillosan. And thank you for Mommies Daily for inviting me 🙂 Bila mau tahu soal Transpulmin dan Kamillosan, bisa cek web dan social media mereka di:

Facebook: KehangatanIbu

Twitter: @KehangatanIbu

Website: http://www.kehangatanibu.com