Saat teman atau kenalan pertama kali bertemu Zizy, banyak yang (memberanikan diri) bertanya, apa sih penyebab celah bibir dan langit-langit? Saya tahu banyak juga yang segan nanya karena takut menyinggung saya. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab celah bibir dan langit-langit?
Kalau penasaran banget ya silakan gugel aja sih, banyak kok resource-nya (jahat mode on). Di sini saya ambil yang versi CDC aja ya. Kalau menurut mereka sih, penyebab pastinya belum diketahui. Penelitian masih terus berlangsung. Ada beberapa hal yang menurut mereka meningkatkan risiko kelainan orofacial pada bayi:
- Merokok
- Diabetes
- Penggunaan obat, misal topiramate atau valproic acid, pada trimester pertama
Kalau baca-baca lebih lanjut, pembentukan langit-langit terjadi di minggu keenam hingga kesembilan kehamilan. FYI, saya baru tahu hamil ketika sudah berjalan hampir delapan minggu. Kalau dipikirin lagi, saat itu mungkin saja “ketidaksempurnaan” perkembangan Zizy sudah terjadi, saat saya baru saja tahu sedang hamil. Vitamin saja belum diminum.

Terlepas apakah kondisi Zizy sebenarnya bisa “dicegah” atau tidak, saya tetap percaya mempersiapkan kehamilan adalah hal penting. Dulu saya cuek soal persiapan kehamilan. Kalau hamil ya sudah, nggak ya gapapa. I have been enlightened now. Oiya dari tadi saya pakai kata “mempersiapkan”, bukan hanya merencanakan. Rasanya lebih konkrit dan lebih actionable aja hihihihi…
Belajar dari pengalaman saya, menurut saya persiapan kehamilan sudah bisa dilakukan sejak memutuskan ingin punya anak. Konsultasi ke dokter kandungan nggak perlu nunggu hamil dulu. Langsung konsul, tanya apa saja yang mesti dilakukan agar tubuh siap menerima calon janin dan perkembangannya sesuai. Bisa tanya juga sebaiknya konsumsi makanan apa, apa yang perlu dihindari, termasuk perlu melakukan tes apa atau ada vaksinasi yang diperlukan.
Pas dengan soal kebutuhan nutrisi ibu hamil ini, 10 Agustus lalu ada press conference tentang pentingnya mikro nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui yang diadakan Kalbe Blackmores Nutrition. Yes, kalau suka jalan-jalan ke drugstore macam Boston atau Watson’s pasti ngeh sekarang Blackmores ada di Indonesia! Di acara yang diadakan di Hotel Pullman ini dihadiri oleh Dr. med. dr. Damar Prasmusinto, SpOG(K). dan Prof. Lesley Braun (Direktur Blackmores Instute herself!) sebagai pembicara mengenai pentingnya mikronutrien.

Apa pula mikronutrien itu? Sudah tahu karbohidrat, protein dan lemak, kan? Nah, itu adalah makronutrien. Mikronutrien sendiri adalah vitamin dan mineral. Apa saja mikronutrien yang penting? Biasanya para ahli dan dokter menyarankan:
- Asam folat untuk perkembangan otak, mencegah neural tune defect, prematur dan berat bayi lahir rendah
- Zat besi untuk percepatan pertumbuhan bayi juga sirkulasi oksigen
- Yodium untuk fungsi kelenjar tiroid, motor skills dan pemkembangab kognitif
- Kalsium untuk (what else) prrtumbuhan tulang dan gigi, juga mencegah pre-eclampsia
- Omega-3 terutama DHA untuk perkembangan mata dan otak
Sebenarnya ibu-ibu (apalagi di kota besar) biasanya tahu pentingnya nutrisi selama hamil. Tapi paparan dr. Damar di acara Blackmores menunjukkan hasil penelitian bahwa ibu-ibu hamil di Indonesia kekurangan mikronutrien. Kembali refleksi pada pengalaman sendiri, saya dulu juga suka skip minum vitamin hamil dari dokter. Padahal, kebutuhan mikronutrien ibu hamil itu harus dipenuhi harian. Kalau lupa minum sehari aja kan udah defisit ya? Jadi memang kuncinya harus mulai minum vitamin sejak awal, dan konsisten hingga melahirkan dan selama menyusui. Makanya Blackmores membuat kampanye soal mikronutrien ini. We’ll talk about this campaign in a bit.
Kita mengenal Blackmores sebagai produsen vitamin berkualitas. Tentunya ada dong produknya yang sesuai dengan kampanye mereka? Tentunya. Namanya Blackmores Pregnancy and Breastfeeding Gold. Kandungannya lengkap untuk kebutuhan ibu hamil dan menyusui. Apa saja isinya? Ada zat besi, asam folat, kalsium, DHA dan vitamin serta mineral. Lengkap, kap. Selain lengkap ada beberapa kelebihan Pregnancy and Breastfeeding Gold dari Blackmores ini. Zat besi yang dikandung tidak membuat konstipasi seperti suplemen zat besi lain. Saat hamil memang kita rentan sembelit kan? At least I did. DHA yang dikandung juga nggak bikin mual. Nah, ini inget banget dulu saya paling sebel minum suplemen DHA dari dokter karena eneq. Udahlah terpisah dari suplemen folatnya, bikin eneq pula. Yang juga suka eneq minum suplemen DHA, bisa coba Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold.

Di kota besar ibu-ibu hamil mungkin punya akses dan resource untuk konsumsi suplemen yang mengandung mikronutrien penting selama kehamilan. Kebayang nggak gimana bila si ibu termasuk kalangan kurang mampu? Mungkin dia lebih memilih kebutuhan lain dibanding beli suplemen. Padahal bayi yang dikandung bisa terpengaruh perkembangannya. Makanya Blackmores bekerjasama dengan Yayasan Bumi Sehat membuat program 12.000 Pelukan Untuk Ibu dan Bayi yang bertujuan memberikan bantuan suplemen untuk ibu-ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu. We can help, too, caranya dengan menyumbang foto pelukan kasih (pose seperti memeluk bayi, nggak perlu ada bayi bener hehehehe) di website www.blackmores.co.id/12000pelukan. Setiap satu foto akan dikonversi menjadi satu botol Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold untuk disumbangkan. Semua orang bisa ikutan nyumbang, so please do. 🙂



Pesan saya, it’s never too early to prepare for your pregnancy. Kalau dokter meresepkan vitamin prenatal, cepetan ditebus dan diminum teratur sesuai dosis, ya. Pastikan kebutuhan mikronutrienmu terpenuhi, bisa dengan konsumsi Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold, antara lain. Juga, yok ikut bantu supaya ibu hamil yang kurang mampu bisa mendapat nutrisi yang mereka butuhkan, dengan ikut sumbang foto 12.000 Pelukan Untuk Ibu dan Bayi.
Yang mau cerita soal persiapan kehamilan, monggo di comment box yak. Thanks for reading!