Zizy’s First Surgery

Dulu kita kira operasi pertama Zizy pastilah operasi bibirnya. Oiya dari awal konsultasi ke dokter kita udah aware kalau Zizy nantinya akan mengalami operasi beberapa kali: bibir, langit-langit, gusi, dan mungkin operasi tambahan untuk perbaikan estetik setelah semua operasi di wajah selesai (phew!). Ternyata ada satu kelainan lagi di Zizy yang belom ketahuan pas gue nulis post MCA beberapa bulan lalu.

Jadi, waktu Zizy dirawat karena pneumonia, dilakukan banyak banget pemeriksaan dan tes. Setelah berkali-kali foto barium contrast, dicurigai Zizy ada kondisi hernia hiatal, yang menyebabkan lambungnya berada di posisi yang tidak semestinya. Lambung Zizy posisinya di atas, hampir sama dengan paru-paru. Akibatnya Zizy sering GERD, reflux, yang ujungnya muntah. Dokter bedahnya waktu itu menyarankan menunda operasi sampai kondisi Zizy sehat betul pasca radang paru-paru.

Dua bulanan kemudian, Zizy masuk rumah sakit lagi 😅 Muntah-muntah tiap kali minum sampai akhirnya dikasih susu 5ml pun keluar. Warna muntahan pun udah coklat menuju hitam. Akhirnya ke rumah sakit dan ditangani untuk dehidrasi dan radang di lambung. Semua hasil lab dan pemeriksaan sebelumnya kita bawa, dan dokter gastro memutuskan untuk operasi hernia hiatalnya. Kita sih nurut aja karena toh emang soon or later harus dioperasi, ya udah mumpung sekalian lagi dirawat jadi gak bolak-balik. Jadilah saat orang-orang lagi asyik nonton Coldplay di Singapore, Zizy masuk kamar operasi. Operasinya sekitar dua jam, dan Zizy langsung masuk PICU setelahnya. Berdasar keterangan dokter yang mendampingi di ruang operasi, lambungnya udah diposisikan ke tempat yang seharusnya, lubang di otot diafragma yang jadi masalah sudah diperkecil, dan lambung sudah dibentuk jadi bentuk pada umumnya. Hah? Dibentuk? Iya, rupanya karena lambung ini mendesak naik ke atas, bentuknya udah nggak kayak lambung normal. Makanya setelah diposisikan yang benar, sama dokternya dibentuk jadi bentuk lambung normal. Ngebayanginnya aja serem. Lambung anak gue kayak plastisin aja dibentuk-bentuk 😅

Harapannya sih, setelah operasi ini reflux Zizy akan berkurang. Walaupun dokter udah mengingatkan belum tentu semua masalah gastro Zizy selesai dengan operasi ini. Tapi kami orangtuanya kan ngarep banget, yak. Soalnya problem muntah-muntah Zizy ini sangat menguras emosi. Stress banget. Bayangin, bayi yang butuh nutrisi lebih karena termasuk gizi buruk (yes, Zizy termasuk bayi dengan gizi buruk karena sangat underweight) malah kesulitan dapat nutrisi karena selalu muntah. Bisa lho dia muntah setiap kali selesai minum.

Sekarang Zizy udah mendingan. Walau minumnya mesti hati-hati dan dipecah volumenya, she’s doing much better. Oiya, setelah operasi kami sempet ngeri juga gimana cara merawat luka bekas operasinya. Kebayang pasti Zizy ngerasa perih, dan masih ada bekas jahitan de el el 😱 Alhamdulillah ternyata bekasnya kering, nggak terlihat ada dijahit. Cuma garis-garis saja. Merawat bekasnya juga nggak sulit. Dibersihkan dengan larutan NaCl lalu ditutup dengan semacam plester khusus dan kasa. Alhamdulillah (lagi) nggak pake nanah, darah endesbre endesbre.

So, one (surgery) down, a few more to go.

Advertisement