Siap-siap Kembali Ke Kantor!

Saat mulai menulis post ini, hitungannya H-7 kembali ke kantor. Kangen suasana kantor? Definitely. I’m lucky to have pleasant work environment. Kangen kerjaan? Sure. I like having work to do and use my brain. Walau tentu di rumah sambil baca novel sembari nyusuin juga menyenangkan. Nervous? Iya juga. Terutama soal ninggalin bayi di rumah. Meski ini anak ketiga, Zaq bakal jadi yang pertama ditinggal di rumah saat masih menyusui eksklusif. Aria dan Rory “beruntung” karena waktu mereka bayi, I was a stay at home mom. Nyusu semaunya dan sepuasnya, kalau mereka.

Ibu bekerja tentu tahu yang harus disiapkan sebelum cuti bersalin habis adalah stok ASIP. Nah, karena kurang pengalaman pumping inilah, di H-7 ini stok ASIP di freezer paling cukup buat 2 hari. Iya, dua hari saja. Kebayang ini pasti kejar-kejaran stok selama 3 bulan berikut. Deg-degan juga ini. Bukannya nggak mompa, masalahnya anak cowok ini nyusunya kuat banget nget nget. Boro-boro mau mompa, wong disedot terus. Paling sehari dapet 1 botol 90ml, maksimal 2 botol. Duh, puyeng akuuuu… Menurut perhitungan, selama ditinggal kerja Zaq bakal ngabisin 5-8 botol @100ml sehari. How am I suppose to catch up to that? Rada mau nangis sih mikirinnya 😢.

Dari dulu memang nggak merasa sukses kalau pumping. Nyusuin langsung selalu terasa adequate. Yakin pasti cukup buat anaknya. Rasanya juga ASI nggak semua bisa keluar kalau dipompa, lain dengan kalau dihisap bayi. Kalau abis nyusuin itu pasti berasa “kosong”, sedang kalau dipompa, udah nggak ada yang keluar, tapi begitu dihisap bayi kedengeran anaknya minum. Berarti masih sisa banyak kan di dalem yang nggak kepompa? And, I was always intimidated by the milliliter markers on the bottle. Kayaknya kalo nggak nyampe sekian mili, langsung drop.

Semoga di not-so-distant future, cuti bersalin bisa 6 bulan. Jadi nggak puyeng selama masa menyusui eksklusif. Yuk, berdoa sama-sama. 🙂

Bottles, Y U no magically fill yourselves? :p
Bottles, Y U no magically fill yourselves? :p