Maaf ya,
Kalau saya membuat kamu bosan karena menceritakan hal-hal kecil mengenai anak saya. Soalnya seorang anak sangat unik, yang ia lakukan berbeda (baik sedikit maupun signifikan) dengan apa yang dilakukan anak lain (anakmu, misalnya).
Maaf ya,
Kalau saya terlihat berlebihan memuji anak saya saat ia melakukan hal sepele seperti makan. Karena anak saya butuh waktu untuk bisa makan dengan baik, tanpa tersedak, mengunyah dengan benar, tanpa tumpah, tanpa muntah, sehingga ketika ia berhasil, saya menganggapnya sebuah accomplishment yang layak mendapatkan pujian.
Maaf ya,
Kalau saya membuatmu bosan karena mengatakan/menanyakan hal yang sama kepada anak saya. Saya sedang melatih kemampuan respon verbalnya, juga melatih ingatannya akan orang-orang dan hal-hal disekitarnya. Jadi saya ulang-ulang agar ia ingat.
Maaf ya,
Kalau saya terlihat seperti orang bodoh yang tersenyum ekstra lebar hanya karena melihat anak saya datang. I just can’t help it. And he deserves a smile and a light in my eyes everytime I see him.